Simulasi Superposisi Gelombang

 SIMULASI SUPERPOSISI

Halo Sobat Fisika, kembali lagi bersama saya Verren pada postingan blog khusus fisika kelas 11 jurusan IPA. Pada kesempatan kali ini saya akan  menjelaskan materi baru. Jika sebelumnya kita sudah memahami tentang termodinamika, maka pada kesempatan kali ini saya akan beralih penjelasan menuju materi tentang Gelombang. Tentunya kita semua pernah mempelajari materi gelombang di jenjang SMP kelas 8 dan di masa SMA kita akan kembali belajar seputar gelombang dengan level yang lebih dalam. Pada postingan blog sekarang, saya akan menjabarkan tentang informasi dan hal-hal yang berkaitan dengan gelombang kemudian kita akan langsung praktek dengan sebuah simulasi yang sudah saya siapkan dalam bentuk video dan gambar. Tentunya belajar sambil mengamati animasi fisika yang interaktif akan membuat kita semakin semangat dan mempermudah pemahaman kita mengenai tentang gelombang. Ayo kita langsung simak penjelasan pada materi di bawah ini.

                                            

Tahukah kalian bahwa gelombang tidak pernah terlepas di dalam kehidupan kita, bahkan bunyi yang kita dengar sampai sekarang pun juga berasal dari gelombang bunyi. Kemudian ketika kita bermain musik seperti gitar, maka bunyi yang dihasilkan berasal dari gelombang dawai yang kita bentuk. Dan masih banyak sekali aplikasi-aplikasi dari sebuah gelombang yang tanpa kita sadari terlintas dalam setiap aktivitas keseharian kita.

Gelombang secara umum didefinisikan sebagai getaran yang merambat. Gelombang di bagi menjadi 2 kelompok berdasarkan arah rambat dan medium perambatannya. Berdasarkan arah rambatnya, gelombang di bagi menjadi gelombang transversal dan gelombang longitudinal. Bila didefinisikan, gelombang transversal merupakan sebuah gelombang yang arah rambatnya tegak lurus terhadap arah getarnya sedangkan gelombang longitudinal merupakan sebuah gelombang yang arah rambatnya sejajar terhadap arah getarnya. Kemudian, bila kita menelaah lebih jauh mengenai gelombang berdasarkan medium perambatannya maka kita dapat menemukan 2 jenis gelombang yaitu gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik. 

GELOMBANG SUARA DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

Perlu kita pahami bahwa gelombang mekanik merupakan gelombang yang memerlukan medium perambatan sedangkan gelombang elektromagnetik merupakan gelombang yang dapat merambat baik melalui sebuah medium ataupun vakum (tanpa medium). Jika kita bertanya-tanya seperti apakah gelombang mekanik dan elektromagnetik maka dapat saya jelaskan secara umum, bahwa yang dikatakan sebagai gelombang mekanik adalah gelombang suara karena suara yang dihasilan dari sebuah objek penghasil bunyi memerlukan medium supaya bunyi tersebut dapat merambat dan terpantulkan dengan baik (medium yang dibutuhkan suara adalah udara). Sedangkan, gelombang elektromagnetik dapat kita temukan pada gelombang cahaya.

Ada beberapa hal dasar yang kita perlu ketahui dari sebuah gelombang yaitu sebuah gelombang transversal tentunya memiliki sebuah bukit dan lembah. Bukit dan lembah akan menghasilkan 1 gelombang atau yang kita kenal sebagai lambda / jarak antara dua puncak berurutan atau jarak antara dua lembah yang berurutan. Bentuk gelombang transversal dapat kita perhatikan seperti gambar di bawah ini.

Selain hal dasar mengenai sebuah bukit dan gelombang maka kita perlu memperhatikan bahwa sebuah gelombang memiliki Amplitudo, Panjang gelombang (lambda), Frekuensi, periode yang dapat dijelaskan pada gambar dibawah ini.

Yang dikatakan sebagai amplitudo adalah nilai mutlak simpangan terbesar, Lambda merupakan jarak antara dua puncak berurutan atau jarak antara dua dasar berurutan yang memiliki satuan meter dan ditunjukkan pada deskripsi video di atas, Frekuensi merupakan jumlah getaran yang dihasilkan setiap satu detik dalam satuan Hz, sedangkan periode merupakan waktu yang diperlukan untuk membentuk 1 buah gelombang dengan satuan sekon (s).

Jika kalian bertanya-tanya mengapa waktu dan periode berbeda padahal satuannya sama dan tujuannya juga sama untuk menunjukkan suatu durasi maka saya akan menjelaskan sedikit mengenai perbedannya supaya kita dapat membedakan mana yang disebut periode dan waktu. Jadi, periode merupakan periode yang diperlukan untuk membentuk 1 buah gelombang atau selang waktu yang diperlukan untuk menempuh dua puncak yang berurutan sedangkan waktu merupakan lamanya suatu kejadian berlangsung untuk melakukan suatu aktivitas seperti gerak, suara, berbicara, menyelam (fluida).

Apabila pada gelombang transversal kita memahami ada sebuah bukit dan lembah, maka dalam gelombang longitudinal kita akan mengenal rapatan dan renggangan yang bentuknya dapat kita perhatikan pada gambar di bawah ini.


RUMUS PERSAMAAN GELOMBANG

Gelombang memiliki sebuah persamaan simpangan di suatu titik sembarang pada sebuah tali.
Deskripsi :
-Y = Simpangan getaran di titik sembarang P.
-A = Amplitudo getaran di titik asal O (m).
= Frekuensi sudut (rad/sekon).
-t = lama titik asal O setelah bergetar (s).
-k = Bilangan gelombang (m).
-x = Jarak titik sembarang P dari titik asal O.

Kita sudah memahami bahwa ketika gelombang merambat, maka titik-titik dalam medium berosilasi di sekitar posisi seimbang. Besarnya penyimpangan beubah-ubah antara –A sampai –A dengan A adalah amplitudo gelombang. Apa yang terjadi jika ada dua gelombang yang merambat bersamaan dalam medium tersebut?

Gelombang pertama akan menyimpangkan titik-titik dalam medium antara –A sampai +A. Gelombang kedua juga akan menyimpangkan titik-titik dalam medium antara –A sampai +A. Sehingga simpangan total titik-titik dalam medium ketika dua gelombang merambat bersamaan merupakan jumlah dari simpangan yang dihasilkan oleh masing-masing gelombang. Fenomena ini dikenal dengan superposisi gelombang. Atau lebih mudahnya dapat kita pahami bahwa superposisi gelombang adalah dua atau lebih gelombang yang saling tumpeng tindih dalam ruang selama perjalanannya mempunyai perpindahan total yang merupakan jumlah vektor dari perpindahan individual masing-masing gelombang pada titik itu.

RUMUS PERSAMAAN SUPERPOSISI GELOMBANG DAN SIMPANGAN OSILASI


INTERFERENSI KONSTRUKTIF DAN DESTRUKTIF


Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan. Interferensi yang bersifat membangun atau mengadakan disebut interferensi konstruktif sedangkan yang bersifat merusak/ meniadakan/ menghilangkan disebut interferensi destruktif.

Supaya kita dapat memahami lebih jauh mengenai superposisi gelombang, prinsip superposisi gelombang, interferensi konstruktif dan interferensi destruktif maka kita dapat melakukan sebuah simulasi yang menarik. Di dalam simulasi tersebut dapat kita identifikasi mana yang disebut dengan simpangan osilasi, amplitude, frekuensi sudut dan fase awal osilasi. Setelah identifikasi maka kita dapat menganalisa dari beberapa bentuk yang telah kita simulasikan antar keterkaitannya dengan  prinsip superposisi gelombang, interferensi konstruktif dan interferensi destruktif. Mari langsung kita praktekkan saja simulasi tersebut.

1. SIMULASI PERTAMA = ANALISA INTERFERENSI KONSTRUKTIF


        Sebelum kita masuk ke dalam simulasi, kita perlu memperhatikan beberapa langkah-langkah seperti berikut ini :
-Buka Link http://profmikra.org/?p=2874 untuk memulai simulasi.
-Pada link yang diakses terdapat berbagai literasi dasar yang dapat menambah pemahaman kita terhadap simulasi yang akan dilakukan.
-Klik Ini file animasi excel mekanisme superposisi pada link yang letaknya berada di posisi bawah.
-Saat sudah mengakses link maka kita dapat melihat tampilan Microsoft excel.
-Untuk mempermudah penggunaan simulasi maka kita bisa langsung mendownload file excel.
-Setelah sudah didownload maka kita dapat langsung memulai simulasi.

Jika kalian masih bingung dengan langkah-langkah simulasi di atas, kalian bisa menonton video tutorial penggunaan file simulasi di bawah ini untuk membantu kalian dalam menjalankan setiap langkah-langkah.

Video 1.1 LANGKAH-LANGKAH SIMULASI

        Untuk melaksanakan simulasi pertama, maka kita dapat mengubah parameter input sebagai berikut:
-Frekuensi Sudut gelombang 1 (ω1) = 7 rad/s
-Frekuensi Sudut gelombang 2 (ω2) = 7 rad/s
-Rasio Amplitudo gelombang 1 dan 2 (A1 dan A2) = 2,5
-Fasa awal osilasi 1 (φ) = 0ᵒ
-Fase awal osilasi 2 (φ) = 30ᵒ
-Jumlah Iterasi = 500

VIDEO 1.2 HASIL SIMULASI

        Dari simulasi tersebut, maka dapat kita identifikasi bahwa yang dikatakan sebagai simpangan osilasi, amplitudo, frekuensi sudut dan fase awal osilasi sebagai berikut ini :

-Simpangan osilasi = yang dikatakan sebagai simpangan osilasi yaitu perjalanan gelombang merah dengan gelombang hijau yang menghasilkan osilasi superposisi yaitu gelombang yang berwarna biru.

-Amplitudo = yang dikatakan sebagai amplitudo dalam simulasi tersebut telah kita input sebesar 2,5. Besar atau kecilnya amplitudo menyebabkan besar kecilnya simpangan antara bukit dan juga lembah. (A1/A2 = 2,5 m)

-Frekuensi sudut = yang dikatakan sebagai frekuensi sudut dalam simulasi adalah omega (ω) yang telah kita tentukan sebelumnya. Masing-masing gelombang telah kita masukkan dengan nilai omega (ω) yang sama. Omega (ω) sangat menentukan banyak atau sedikitnya gelombang yang terbentuk. Bila diuji coba, semakin kecil frekuensi sudut (ω) maka semakin dikit gelombang yang terbentuk, namun semakin besar nilai frekuensi sudut (ω) maka semakin banyak gelombang yang dihasilkan (ω1 = 7 rad/s, ω2 = 7 rad/s).

-Fase Awal Osilasi = Fase awal osilasi menentukan titik awal dari sebuah gelombang terbentuk, fase awal bernilai derajat dengan satuan phi (φ). Bila kita identifikasikan maka titik awal terbentuk gelombang atau osilasi (Gerakan berulang dan punya lintasan sama dengan Gerakan yang sama) dimulasi dari 0ᵒ dan fase awal gelombang lainnya sebesar 30ᵒ (φ1 = 0φ2 = 30).

        Supaya kalian lebih memahami penjelasan di atas, kalian dapat menonton video penjelasan yang telah saya siapkan di bawah ini.

VIDEO 1.3 ANALISA GELOMBANG

Dari simulasi tersebut dapat kita Analisa prinsip superposisi dan kita dapat menentukan apakah gelombang tersebut dikatakan sebagai interferensi konstruktif atau interferensi destruktif, seperti :

-Prinsip Superposisi = Prinsip superposisi pada gelombang ini dapat kita jabarkan bahwa pada saat 2 gelombang secara bersamaan saling tumpang tindih maka terjadi pergeseran total gelombang pada titik adalah total pergeseran aljabar dari titik tersebut. Prinsip superposisi terjadi Jika dua atau lebih gelombang merambat dalam satu medium yang sama, gelombang resultan-nya sama dengan jumlahan aljabar dari gelombang-gelombang yang merambat tersebut. Dalam simulasi ini dapat kita identifikasikan terdapat dua buah gelombang merambat ke arah kanan, mempunyai frekuensi, panjang-gelombang dan amplitudo yang sama, dan mempunyai beda fase yang berbeda. Dan pada simulasi panjang gelombang dan amplitudo gelombang-gelombang itu sama, maka simpangan resultan adalah sebuah gelombang berdiri dengan amplitudo kedua gelombang.

-Interferensi Konstruktif = Simulasi pada gelombang ini dapat dikatakan sebagai interferensi konstruktif karena terdapat interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah yang saling membangun atau saling mengadakan dimana interferensi konstruktif dapat terjadi ketika terdapat dua gelombang yang bertemu, tiap gelombang memiliki perpindahan kearah yang sama. Pada akhirnya hasilnya berupa pemindahan dan saling menguatkan , membentuk resultan gelombang yang memiliki amplitudo yang lebih tinggi dari amplitudo setiap getaran gelombang yang bergabung untuk menghasilkan gelombang dengan beda fase yang tidak sama sebesar 0ᵒ dan 30 seperti pada video di bawah ini.

Jika kalian masih kurang memahami penjelasan di atas, maka kalian dapat menonton video penjelasan di bawah ini supaya dapat lebih memahami prinsip dan interferensi konstruktif pada simulasi pertama, yaitu :

VIDEO 1.4 ANALISA PRINSIP SUPERPOSISI DAN INTERFERENSI KONSTRUKTIF
        Sehingga dari persamaan simpangan gelombang hasil superposisi kedua gelombang tersebut adalah :

        Supaya kalian dapat lebih memahami hasil superposisi gelombang tersebut, maka kalian bisa menonton video yang telah saya siapkan di bawah ini.

VIDEO 1.5 PEMBAHASAN SUPERPOSISI GELOMBANG

2. SIMULASI KEDUA = ANALISA INTERFERENSI DESTRUKTIF

        Sebelum kita masuk ke dalam simulasi, kita perlu memperhatikan beberapa langkah-langkah seperti :

-Buka Link http://profmikra.org/?p=2874 untuk memulai simulasi.

-Pada link yang diakses terdapat berbagai literasi dasar yang dapat menambah pemahaman kita terhadap simulasi yang akan dilakukan.

-Klik Ini file animasi excel mekanisme superposisi pada link yang letaknya berada di posisi bawah.

-Saat sudah mengakses link maka kita dapat melihat tampilan Microsoft excel.

-Untuk mempermudah penggunaan simulasi maka kita bisa langsung mendownload file excel.

-Setelah sudah didownload maka kita dapat langsung memulai simulasi.

-Ketika kita sudah menyelesaikan simulasi pertama, kita bisa langsung mengganti variabel-variabel input yang ingin kita ubah untuk melanjutkan simulasi kedua.

-Klik mulai untuk menjalankan simulasi.

        Untuk melaksanakan simulasi pertama, maka kita dapat mengubah parameter input sebagai berikut:

-Frekuensi Sudut gelombang 1 (ω1) = 5 rad/s

-Frekuensi Sudut gelombang 2 (ω2) = 5 rad/s

-Rasio Amplitudo gelombang 1 dan 2 (A1 dan A2) = 1

-Fasa awal osilasi 1 (φ) = 0ᵒ

-Fase awal osilasi 2 (φ) = 180ᵒ

-Jumlah Iterasi = 500

VIDEO 2.1 HASIL SIMULASI

Dari simulasi tersebut, maka dapat kita identifikasi bahwa yang dikatakan sebagai simpangan osilasi, amplitudo, frekuensi sudut dan fase awal osilasi pada simulasi tersebut adalah sebagai berikut :

-Simpangan osilasi = yang dikatakan sebagai simpangan osilasi yaitu perjalanan gelombang merah dengan gelombang hijau yang menghasilkan osilasi superposisi yaitu gelombang yang berwarna biru.

-Amplitudo = yang dikatakan sebagai amplitudo dalam simulasi tersebut dapat terlihat dari simpangan osilasi yang berwarna biru. Jangan antara bukit ke garis tepi merupakan amplitude dari gelombang tersebut. Amplitudo antara kedua gelombang telah kita input sebesar 1. Besar atau kecilnya amplitudo menyebabkan besar kecilnya simpangan antara bukit dan juga lembah. Karena amplitudonya sebesar 1 maka bukit dan lembah yang dihasilkan jauh lebih besar daripada di simulasi pertama (A1/A2 = 1 m).

-Frekuensi sudut = yang dikatakan sebagai frekuensi sudut dalam simulasi adalah omega (ω) yang telah kita tentukan sebelumnya. Masing-masing gelombang telah kita masukkan dengan nilai omega (ω) yang sama. Omega (ω) sangat menentukan banyak atau sedikitnya gelombang yang terbentuk. Bila diuji coba, semakin kecil frekuensi sudut (ω) maka semakin dikit gelombang yang terbentuk, namun semakin besar nilai frekuensi sudut (ω) maka semakin banyak gelombang yang dihasilkan. Karena pada simulasi kedua frekuensi sudut yang dihasilkan lebih kecil maka jumlah gelombang yang dihasilkan lebih sedikit (ω1 = 5 rad/s, ω2 = 5 rad/s).

-Fase Awal Osilasi = Fase awal osilasi menentukan titik awal dari sebuah gelombang terbentuk, fase awal bernilai derajat dengan satuan phi (φ). Bila kita identifikasikan maka titik awal terbentuk gelombang atau osilasi (Gerakan berulang dan punya lintasan sama dengan Gerakan yang sama) dimulasi dari 0ᵒ untuk gelombang pertama sedangkan gelombang kedua dimulai dari 180ᵒ (φ1 = 0φ2 = 180ᵒ).

Kalian dapat menonton video penjelasan di bawah ini supaya dapat menambah pemahaman kalian dan mempermudah kalian dalam memahami identifikasi yang telah saya analisa dari simulasi kedua.

VIDEO 2.2 ANALISA GELOMBANG

Dari simulasi tersebut dapat kita Analisa terdapat prinsip superposisi yang dapat berkaitan dengan penentuan apakah simulasi kedua menghasilkan gelombang yang berinterferensi destruktif atau konstruktif, seperti berikut ini :

-Prinsip Superposisi = Prinsip superposisi pada gelombang ini dapat kita jabarkan bahwa pada saat 2 gelombang secara bersamaan saling tumpang tindih maka terjadi pergeseran total gelombang pada titik adalah total pergeseran aljabar dari titik tersebut. Prinsip superposisi terjadi Jika dua atau lebih gelombang merambat dalam satu medium yang sama, gelombang resultan-nya sama dengan jumlahan aljabar dari gelombang-gelombang yang merambat tersebut. Dalam simulasi ini dapat kita identifikasikan terdapat dua buah gelombang merambat ke arah kanan, mempunyai frekuensi, panjang-gelombang dan amplitudo yang sama, dan mempunyai beda fase yang sama. Dalam simulasi ini beda fase antara gelombang-gelombang yang mengalami superposisi adalah 1/2, maka hasilnya saling melemahkan. Pada simulasi ini panjang gelombang dan amplitudo gelombang-gelombang tersebut sama, maka simpangan hasil superposisinya nol.

-interferensi destruktif karena terdapat interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah yang saling menghancurkan atau saling meniadakan / menghilangkan dimana interferensi destruktif dapat terjadi ketika terdapat dua gelombang yang bertemu, tiap gelombang memiliki perpindahan kearah yang sama namun memiliki beda fase sebesar sebesar 180ᵒ, beda fase sebesar 180ᵒ menghasilkan interferensi destruktif.

Supaya kalian lebih mudah memahami penjelasan yang telah saya jabarkan, kalian bisa menonton video yang sudah saya siapkan di bawah ini berikut dengan penjelasannya yang detail.

VIDEO 2.3 ANALISA PRINSIP SUPERPOSISI DAN INTERFERENSI DESTRUKTIF

       Sehingga dari persamaan ini dapat kita temukan sebuah persamaan superposisi seperti berikut ini :
        Maka bisa kita buktikan bahwa dari prinsip superposisi yang mengatakan bahwa gelombang yang interferensi deduktif yang saling melemahkan atau meniadakan memiliki hasil persamaan gelombang superposisi nol. Supaya kalian lebih memahami lagi mengapa bisa mendapatkan persamaan nol, maka kalian bisa menonton video pembahasan yang telah saya siapkan di bawah ini.

VIDEO 2.4 PEMBAHASAN PERSAMAAN SUPERPOSISI

Bagi kalian yang ingin melakukan simulasi yang serupa, kalian bisa menggunakan link di bawah ini. Dan apabila kalian bingung terhadap cara penggunaan link tersebut, maka kalian dapat membaca langkah-langkah pengaksesan link yang sudah saya jabarkan di awal postingan.

http://profmikra.org/?p=2874

Wah rasanya sangat menyenangkan sekali bisa mempelajari materi gelombang superposisi dengan simulasi yang sangat seru, simulasi tersebut sangat mempermudah kita dalam memahami materi-materi yang berkaitan dengan gelombang. Simulasi yang digunakan sangat membantu kita dalam menjabarkan bentuk gelombang dari data-data yang telah kita masukkan pada parameter input. Semoga postingan blog ini bisa bermanfaat bagi kita semua dan jangan lupa untuk membuka postingan blog sebelumnya supaya dapat membantu kalian dalam mempelajari materi-materi fisika di kelas 11. Saya Verren pamit undur diri dari postingan ini dan mengucapkan terima kasih, sampai jumpa di postingan fisika berikutnya sobat.

REFERENSI :

https://slideplayer.info/slide/2899806/

https://www.scribd.com/document/455864569/Fahmi

https://docs.google.com/spreadsheets/d/1UmQPtRc55v1iPmNpQZ5JszyXxjP4Z-tn/edit#gid=1547900662







0 Comments